Jika akan membahas rumus ISPMT tentu ini akan masih berkaitan erat dengan penghitungan bunga. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam Excel sudah ada beberapa rumus yang berkaitan erat dengan cara menghitung bunga.
Untuk fungsi dan contoh penggunaan dari rumus ISPMT mari kita bahas dalam artikel ini sampai dengan selesai.
Menghitung Bunga Dengan Rumus ISPMT
Jika kita membahas rumus ISPMT tentu kita akan ingat dengan rumus IPMT yang juga ada pada kategori Fungsi Keuangan.
Selain ada pada fungsi yang sama kedua rumus tersebut juga secara umum fungsinya sama yaitu untuk menghitung bunga.
Lalu apa perbedaan rumus ISPMT dan IPMT ?
Rumus IPMT dalam Excel dapat digunakan untuk menghitung bunga pada periode kesekian dengan menggunakan sistem Bunga Anuitas.
Sedangkan rumus ISPMT dapat digunakan untuk menghitung bunga pada periode kesekian dengan menggunakan sistem Bunga Efektif.
Jadi, kedua rumus ini memiliki fungsi yang sama dan perbedaannya adalah pada penerapan sistem penghitungan bunganya.
Perbedaan dari bunga Efektif dan bunga Anuitas terdapat pada penghitungan nilai pokoknya.
Pada penghitungan bunga Anuitas jumlah angsuran akan terus naik setiap periodenya.
Baca Juga : Rumus IPMT – Menghitung Bunga Anuitas Dengan Rumus Dalam Excel
Sedangkan pada bunga Efektif jumlah angsuran pokok akan tetap setiap periodenya.
Pada penghitungan bunga efektif inilah rumus ISPMT ini akan digunakan sebagai alat penghitungan bunganya.
Selanjutnya untuk pembahasan rumus ISPMT kita akan bagi menjadi dua bagian yaitu Syntax serta contoh penggunaannya.
1. Syntax dan Argumen Rumus ISPMT
Untuk pembahasan yang pertama mari kita lihat syntax serta argumen dari rumus ISPMT dalam Excel.
Adapun syntax dan argumen dari rumus ISPMT adalah sebagai berikut :
=ISPMT(rate; per; nper; pv)
- rate : suku bunga, biasanya ditetapkan dalam tempo 1 Tahun
- per : periode yang akan dihitung bunganya
- nper : jumlah periode atau sering juga disebut dengan jangka waktu
- pv : nilai investasi saat ini sebelum periode berjalan
Seperti yang terlihat pada syntax diatas bahwa pada rumus ISPMT ini hanya memiliki 4 argumen saja.
Keempat argumen pada rumus ISPMT tersebut semuanya bersifat wajib untuk diisi atau bukan optional.
Bagian yang paling penting pada rumus ISPMT ini adalah penerapan periode atau jangka waktunya.
Pada rumus yang lain periode ini dihitung sesuai dengan urutan bulan pada jangka waktunya.
Misalnya untuk bulan pertama maka periodenya adalah 1, untuk bulan kedua periodenya adalah 2 dan seterusnya.
Sedangkan pada rumus ISPMT penulisan angka pada periode pertama bukan angka 1 melainkan angka 0 ( nol ).
Dengan kata lain pengisian argumen per pada rumus ISPMT dimulai dari angka 0 ( nol ) bukan angka 1.
2. Contoh Menghitung Bunga Dengan Rumus ISPMT
Selanjutnya untuk pembahasan yang kedua kita akan melihat contoh penggunaan dari rumus ISPMT.
Untuk contohnya silahkan perhatikan gambar berikut ini :
Dalam contoh tersebut sudah ada nilai pinjaman atau investasi sebesar 50.000.000 dengan tingkat suku bunga 8% serta jangka waktu 2 Tahun.
Selanjutnya dari angka – angka tersebut kita akan menghitung bunga pada periode yang pertama dan rumus yang digunakan pada Cell B7 adalah sebagai berikut :
=ISPMT(B3/12;0;B4*12;-B5)
Hasil dari rumus pada periode investasi yang pertama atau pada periode awal berjalan adalah 333.333
Selanjutnya untuk contoh yang kedua kita akan menghitung jumlah bunga pada periode atau bulan ke-20.
Rumus yang digunakan pada Cell B9 adalah sebagai berikut :
=ISPMT(B3/12;20;B4*12;-B5)
Dengan rumus diatas maka angka bunga atau jumlah bunga pada periode ini akan otomatis muncul.
Jika diperhatikan rumus ISPMT ini jumlah nilai bunganya akan terus menurun sama dengan penghitungan bunga pada rumus IPMT.
Baca Juga : Cara Menghitung Bunga Pinjaman Dengan Sistem Bunga Efektif Dalam Excel
Dalam pembahasan sebelumnya rumus ISPMT ini sudah dimanfaatkan untuk membuat Tabel Angsuran dengan sistem bunga Efektif.
Itulah pembahasan kita kali ini tentang rumus ISPMT dalam Excel dan semoga bermanfaat untuk semua pembaca.